Receh.in — PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menutup kuartal ketiga tahun 2025 dengan kinerja yang kembali menunjukkan pemulihan kuat. Emiten properti, konstruksi, dan perhotelan ini membukukan kenaikan pendapatan 15,3% secara kuartalan (QoQ) serta lonjakan laba bersih 464,7%, menandai titik balik positif setelah awal tahun yang lesu.
Hingga akhir September 2025, pendapatan konsolidasi SSIA tercatat Rp3,32 triliun, memang masih turun 14,2% secara tahunan (YoY) dari Rp3,86 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, perbaikan signifikan di kuartal III-2025 memberikan sinyal bahwa momentum pemulihan sedang terbentuk.
Pada tiga bulan terakhir, pendapatan SSIA naik 15,3% menjadi Rp1,2 triliun, dari Rp1,04 triliun di kuartal sebelumnya. Pendorong utama pertumbuhan berasal dari segmen properti, konstruksi, dan perhotelan.
- Segmen properti tumbuh 18% menjadi Rp206,3 miliar,
- Konstruksi naik 16,7% menjadi Rp948,7 miliar,
- dan perhotelan meningkat 17,5% menjadi Rp136,3 miliar.
“Meskipun awal tahun berjalan lambat, SSIA mencatat pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 15,3% karena didukung kinerja kuat di semua segmen bisnis,” ujar Erlin Budiman, VP Investor Relations & Corporate Communications SSIA, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11).
EBITDA Melonjak 116%, Didukung Properti dan Konstruksi
Kinerja solid juga tercermin dari EBITDA SSIA yang melonjak 116,2% QoQ menjadi Rp150,7 miliar, terutama ditopang segmen properti dan konstruksi.
- EBITDA properti naik 287,5%,
- konstruksi meningkat 73,3%,
- sementara kerugian segmen perhotelan berhasil ditekan hingga 77,7% berkat efisiensi operasional dan progres renovasi hotel Paradisus by Meli Bali yang terus berjalan.
Laba Bersih Melonjak 464,7% di Kuartal III
Dari sisi bottom line, SSIA mencatat laba bersih Rp6,5 miliar pada sembilan bulan pertama 2025, turun 97,2% YoY dibandingkan Rp228,4 miliar tahun sebelumnya.
Namun, secara kuartalan, laba SSIA melesat 464,7% menjadi Rp38,8 miliar di kuartal III-2025 — berbalik dari posisi rugi Rp10,6 miliar pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan laba ini terutama disumbang oleh pemulihan bisnis properti dan konstruksi yang lebih efisien dan produktif.
Fokus Investasi: Paradisus Bali dan Ekspansi Digital Travelio
Selain memperkuat kinerja operasional, SSIA terus berinvestasi pada proyek strategis jangka panjang. Dua inisiatif utama yang tengah menjadi prioritas adalah:
- Renovasi hotel Paradisus by Meli Bali, yang diharapkan meningkatkan daya saing di segmen premium hospitality, serta
- Penguatan bisnis digital Travelio, platform teknologi properti di bawah naungan SSIA, yang diandalkan untuk memperluas penetrasi pasar seiring tren digitalisasi sektor properti dan akomodasi.
Langkah ini diharapkan menjadi pondasi pertumbuhan berkelanjutan SSIA dalam beberapa tahun ke depan.
Neraca Keuangan Tetap Solid
Hingga 30 September 2025, SSIA memiliki total aset Rp11,75 triliun, dengan ekuitas Rp5,73 triliun dan setara kas Rp1,61 triliun. Struktur permodalan yang solid memberi ruang bagi perusahaan untuk melanjutkan ekspansi strategis, termasuk proyek industri Subang Smartpolitan dan pengembangan kawasan berorientasi logistik.
0 Komentar