Receh.in – Akhirnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan
harga pelaksanaan untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih
dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebesar
Rp3.400 per saham.
Dalam rights issu kali ini, Bank BRI menawarkan
sebanyak-banyaknya 28.213.191.604 saham biasa seri B dengan nilai nominal Rp50
setiap saham. Jumlah tersebut setara dengan 18,62 persen dari modal ditempatkan
dan disetor penuh perseroan setelah rights issue.
Setiap pemegang 1 miliar saham lama perseroan yang namanya
tercatat dalam DPS perseroan pada 9 September 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas
230.128.553 HMETD, dimana satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru
dengan harga pelaksanaan Rp3.400 per saham.
Pemegang saham perseroan yang memiliki saham kurang dari 1
miliar saham tetap mendapatkan HMETD yang disesuaikan dengan jumlah saham yang
dimiliki pemegang saham perseroan dibagi dengan rasio HMETD tersebut.
Adapun pemerintah sebagai pemegang saham pengendali Bank BRI,
dengan kepemilikan 56,75%, akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang
menjadi haknya dengan melakukan inbreng atas saham milik Pemerintah.
Penyetoran modal pemerintah akan disetorkan dalam bentuk
kepemilikan 6.249.999 saham seri B atau mewakili 99,99% dari seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh dalam Pegadaian, dengan nilai seluruhnya Rp48,67
triliun.
Serta, kepemilikan 3.799.999 saham seri B atau mewakili
99,99% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PNM, dengan nilai
seluruhnya Rp6,10 triliun.
Adapun, perolehan dana dan hasil inbreng yang akan diterima
BRI sebanyak-banyaknya Rp95,92 triliun. Nilai total PMHMETD ini terdiri dari
nilai inbreng Pegadaian dan PNM sleuruhnya bernilai sekitar Rp54,77 triliun.
Selanjutnya, apabila seluruh pemegang saham publik
mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing maka perkiraan dana tunai yang
dapat dihasilkan dari rencana rights issue ini maksimal bernilai sekitar
Rp41,15 triliun.
Jika dibandingkan penggalangan dana oleh Bukalapak.com (BUKA) yang meraup dana Rp21,9 triliun, aksi korporasi BBRI ini terbilang raksasa atau super jumbo.
Dana yang diperoleh perseroan dari hasil PUT I dalam bentuk
tunai akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan
ekosistem ultra mikro serta bisnis mikro dan kecil.
0 Komentar