Receh.in - Sawit dan produk turunannya menjadi andalan utama Indonesia dari sektor perkebunan. Selain dikenal sebagai produsen sawit terbesar, ekspor Indonesia juga menjelajah ke berbagai negara.
Sebagai gambaran, menurut Katadata, total produksi minyak sawit Indonesia mencapai 4,4 juta ton pada Juli 2021. Jumlah ini turun sebesar 10,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 4,9 juta ton.
Adapun, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 4,06 juta ton. Sementara itu, produksi minyak inti sawit (crude palm kernel oil/CPKO) sebesar 385 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, konsumsi minyak sawit di pasar domestik mencapai 1,4 juta ton pada Juli 2021. Jumlah tersebut juga menurun 9,7% dibandingkan pada Juni 2021 yang sebesar 1,7 juta ton.
Mengutip Kompas.com, Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengatakan ekspor minyak sawit pada Juli 2021 naik sebesar 716.000 ton menjadi 2,7 juta ton.
Kenaikan ekspor terbesar pada olahan CPO sebesar 548.000 ton menjadi 2,11 juta ton, dan CPO yang naik 104.000 ton menjadi 151.000 ton.
Nah, kalau secara tahunan, pada 2020 produksi kelapa sawit Indonesia 51,58 juta ton, lebih tinggi dari rata-rata tahunan sebesar 37,57 juta ton.
Di sisi lain, nilai ekspor minyak sawit Indonesia mencapai US$18,44 miliar atau Rp258 triliun (kurs Rp 14.000/US$) pada 2020, tumbuh 18,43% dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Katadata, capaian nilai ekspor CPO tersebut setara dengan 11,3% dari total nilai ekspor nasional senilai US$163,2 miliar,. Proporsi tersebut sekaligus menjadi yang terbesar dibandingkan dengan komoditas lainnya.
Mantap, kan?
Ngomong-ngomong soal sawit dan CPO, di Bursa Efek indonesia juga lumayan banyak emiten yang usahanya bergerak di sektor perkebunan sawit.
Emiten sawit sendiri masuk dalam indeks sektoral konsumer non siklikal atau IDXNCYC yang anggotanya ada 91 emiten. Dari jumlah emiten sebanyak itu, sekitar 20 diantaranya adalah emiten yang kegiatan usahanya di perkebunan sawit dan produk turunannya.
Daftar Emiten Sawit (CPO) di BEI
Emiten Sawit |
Kode Saham |
AALI |
|
PT Eagle High
Plantations Tbk |
BWPT |
PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk |
LSIP |
PT Salim Ivomas
Pratama Tbk |
SIMP |
PT Sawit Sumbermas
Sarana Tbk |
SSMS |
PT Tunas Baru
Lampung Tbk |
TBLA |
PT Sampoerna Agro Tbk. |
SGRO |
PT Cisadane Sawit
Raya Tbk. |
CSRA |
PT Triputra Agro
Persada Tbk. |
TAPG |
PT Dharma Satya
Nusantara Tbk. |
DSNG |
PT Jaya Agra Wattie
Tbk. |
JAWA |
PT Provident Agro Tbk. |
PALM |
PT Sinar Mas Agro
Resources & Technology Tbk. |
SMAR |
PT Fap Agri Tbk. |
FAPA |
PT Palma Serasih
Tbk |
PSGO |
PT Andira Agro Tbk |
ANDI |
PT Multi Agro
Gemilang Plantation Tbk |
MAGP |
PT Bakrie Sumatera
Plantations Tbk |
UNSP |
PT Gozco
Plantations Tbk |
GZCO |
PT Golden
Plantation Tbk |
GOLL |
Emiten sawit sendiri saat ini tengah mendapat berkah dari kenaikan harga minyak nabati dunia. Harga CPO berjangka berhasil mencatat rekor harga tertinggi sepanjang sejarah seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap penurunan produksi dalam beberapa pekan ke depan.
Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Kamis (21/10/2021), harga CPO kontrak Januari 2022 berada di level setelmen 5.071 ringgit per ton.
0 Komentar