Ticker

4/recent/ticker-posts

Harga Batu Bara Newcastle Kembali ke US$130 per ton, Tertinggi dalam Sebulan

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA
– Harga batu bara Newcastle mencapai lebih dari $130 per ton sejak 8 Desember 2023, mencatat level tertinggi dalam sebulan, karena permintaan dari China diprediksi akan meningkat seiring dengan turunnya suhu udara. 

Impor batu bara termal China untuk bulan November diperkirakan akan mencapai sekitar 29,21 juta metrik ton, melewati angka 24,62 juta metrik ton pada bulan Oktober, dan hanya kalah dari jumlah impor tertinggi sejak Mei sebesar 30,21 juta metrik ton, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh para analis komoditas di Kpler. 

Dari total tersebut, Australia diperkirakan akan mengirimkan 7,22 juta metrik ton batu bara ke China, meningkat secara signifikan dari 4,23 juta metrik ton pada bulan Oktober, mencatat jumlah bulanan tertinggi sejak Beijing menghapus larangan informalnya terhadap impor dari Australia awal tahun ini.


source: tradingeconomics.com

Meningkatnya Permintaan dari China

Kenaikan harga batu bara Newcastle ini terutama dipicu oleh meningkatnya permintaan dari China. Saat suhu udara turun di berbagai wilayah China, kebutuhan akan batu bara sebagai sumber energi pemanas meningkat secara signifikan. 

Hal ini tercermin dalam proyeksi impor batu bara termal China yang mencapai 29,21 juta metrik ton untuk bulan November. Angka ini mengalahkan impor bulan Oktober sebesar 24,62 juta metrik ton, menandai kenaikan yang cukup besar dalam waktu singkat.

Selain itu, angka impor ini hanya kalah dari impor tertinggi pada bulan Mei sebesar 30,21 juta metrik ton. Pertumbuhan impor batu bara ini adalah hasil dari kebijakan China yang lebih terbuka terhadap impor batu bara dari berbagai negara, termasuk Australia, setelah mereka menghapus larangan informal pada awal tahun ini.


Kontribusi Australia

Australia berperan penting dalam meningkatnya impor batu bara China. Pada bulan November, Australia diperkirakan akan mengirimkan sekitar 7,22 juta metrik ton batu bara ke China. 

Angka ini mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan bulan Oktober yang hanya sebesar 4,23 juta metrik ton. Hal ini mencerminkan kembalinya Australia sebagai salah satu mitra impor batu bara utama China setelah larangan informal dihapus.

Kenaikan signifikan dalam pengiriman batu bara Australia ini mengindikasikan bahwa hubungan perdagangan antara Australia dan China telah pulih setelah ketegangan politik sebelumnya. 

Hubungan antara kedua negara sempat tegang akibat sengketa perdagangan dan masalah politik, tetapi dengan langkah-langkah yang lebih positif, seperti pembaharuan hubungan perdagangan, hubungan kembali membaik.


Pengaruh pada Harga Batu Bara

Kenaikan permintaan batu bara dari China telah memiliki dampak signifikan pada harga batu bara Newcastle. Harga batu bara telah meningkat menjadi lebih dari $130 per ton, mencatat level tertinggi dalam sebulan. Kenaikan ini sejalan dengan proyeksi yang optimis tentang permintaan batu bara global.

Namun, harga batu bara global telah mengalami fluktuasi yang signifikan selama tahun ini. Sejak awal tahun 2023, harga batu bara telah turun sebesar 251,65 USD per metrik ton atau sekitar 62,27%. Hal ini tercatat dalam perdagangan kontrak untuk perbedaan (CFD) yang melacak pasar benchmark untuk komoditas ini.

Meskipun terjadi fluktuasi harga yang signifikan, para analis dari Trading Economics memperkirakan bahwa batu bara diperkirakan akan diperdagangkan sekitar 154,71 USD per metrik ton pada akhir kuartal ini. Mereka juga memperkirakan bahwa harga batu bara dapat mencapai 174,08 USD per metrik ton dalam waktu 12 bulan ke depan.


Faktor-faktor yang Memengaruhi Harga

Ada beberapa faktor yang memengaruhi harga batu bara saat ini. Pertama-tama, meningkatnya permintaan dari China adalah salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga. Ketika permintaan dari pasar terbesar seperti China meningkat, hal ini cenderung meningkatkan harga global.

Selain itu, faktor lain yang memengaruhi harga batu bara adalah situasi pasokan global. Gangguan dalam produksi batu bara atau distribusi dapat menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan. Meskipun impor batu bara dari Australia ke China telah meningkat, masih ada potensi gangguan dalam rantai pasokan global yang dapat mempengaruhi harga.

Selain itu, faktor-faktor seperti kebijakan energi dan perubahan iklim juga dapat memengaruhi harga batu bara. Negara-negara yang mengadopsi kebijakan energi bersih atau berinvestasi dalam sumber energi terbarukan dapat mengurangi permintaan terhadap batu bara, yang dapat mengakibatkan penurunan harga.


Outlook Masa Depan

Dalam jangka pendek, harga batu bara Newcastle diperkirakan akan tetap tinggi seiring dengan meningkatnya permintaan dari China. Namun, fluktuasi harga tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan, terutama mengingat kondisi pasar yang dinamis.

Di masa depan, prospek harga batu bara akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan permintaan global, situasi pasokan, dan kebijakan energi di berbagai negara. Kenaikan harga batu bara yang signifikan dapat menguntungkan produsen batu bara, tetapi juga dapat meningkatkan tekanan pada negara-negara yang bergantung pada impor batu bara sebagai sumber energi.

Sebagai penutup, kenaikan harga batu bara Newcastle menjadi sorotan utama karena meningkatnya permintaan dari China. Meskipun harga saat ini mencapai level tertinggi dalam sebulan, fluktuasi harga tetap menjadi faktor yang perlu dipantau dalam pasar batu bara global.


Posting Komentar

0 Komentar