Ticker

4/recent/ticker-posts

Harga Perak Antam Hari Ini (23/2/2024) Kembali Turun

Daftar Isi [Tampilkan]


Harga perak murni keluaran PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, Jumat (23/2/2024), tercatat turun sebesar Rp50 per gram menjadi Rp12.650 per gram. PEnurunan terjadi di tengah fluktuasi pasar global yang tak kunjung padam.

Produsen logam mulia terkemuka di Indonesia itu menjual perak batangan 250 gram dengan harga Rp3.962.500. Namun sayangnya, berdasarkan keterangan website logammulia.com, produk tersebut saat ini belum tersedia.

Penurunan harga perak, meskipun terlihat minimal, membawa dampak yang signifikan bagi pelaku pasar, investor, serta masyarakat luas yang memandang perak sebagai salah satu instrumen investasi dan lindung nilai yang aman. 

Pergerakan harga ini tidak terlepas dari dinamika pasar global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi makro, kebijakan moneter bank sentral dunia, hingga situasi geopolitik yang kerap kali tak terduga.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Perak

Harga perak di pasar global, termasuk di Indonesia, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral besar seperti Federal Reserve (Fed) di Amerika Serikat, European Central Bank (ECB) di Eropa, dan Bank Sentral Republik Indonesia (BI). Perubahan suku bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sentral ini dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang dan secara tidak langsung mempengaruhi harga komoditas seperti perak.

Kedua, kondisi ekonomi global juga berperan penting. Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil atau ketika terjadi krisis, investor cenderung mencari aset yang dianggap aman, salah satunya adalah perak. Hal ini dapat meningkatkan permintaan dan mendorong harga perak naik.

Ketiga, permintaan industri juga menjadi faktor penting dalam menentukan harga perak. Perak digunakan dalam berbagai aplikasi industri, mulai dari elektronik hingga energi terbarukan. Meningkatnya permintaan dari sektor-sektor ini dapat mendorong harga perak naik.


Dampak Penurunan Harga Perak

Penurunan harga perak memiliki dampak yang beragam. Bagi investor, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli perak pada harga yang lebih rendah, dengan harapan harga akan naik di masa depan. Namun, bagi mereka yang sudah memiliki investasi di perak, penurunan harga ini dapat mengurangi nilai portofolio mereka.

Di sisi lain, bagi industri yang menggunakan perak sebagai bahan baku, penurunan harga dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan. Ini bisa menjadi kabar baik bagi sektor-sektor seperti elektronik dan energi terbarukan yang membutuhkan perak dalam jumlah besar.


Harga Perak Global 


Sementara itu, berdasarkan data tradingeconomics.com, harga perak global terjun di bawah $22,9 per ounce setelah mencapai puncak tujuh minggu sebesar $23,4 per ounce pada tanggal 16 Februari, seiring dengan penyesuaian posisi oleh para pedagang menjelang pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, sementara ketegangan yang meningkat di Timur Tengah mendorong aliran ke arah aset safe-haven. 

Notulen FOMC menunjukkan bahwa Fed tidak terburu-buru untuk memotong suku bunga. Awalnya mengincar pengurangan pada bulan Maret, pedagang kini melihat peluang 53% untuk pemotongan 25 basis poin pada bulan Juni. Meskipun mengalami fluktuasi saat ini, harga perak diproyeksikan akan meningkat tahun ini karena pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury akibat pergeseran kebijakan moneter Fed yang lebih akomodatif.

Pada minggu-minggu terakhir, pasar logam mulia telah menunjukkan volatilitas yang signifikan, dengan harga perak mengalami penurunan tajam setelah mencapai tingkat tertinggi dalam tujuh minggu. 

Penurunan ini terjadi di tengah ekspektasi pasar yang berubah-ubah mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve Amerika Serikat. Sebelumnya, optimisme pedagang terhadap potensi pemotongan suku bunga telah mendorong harga perak ke level tinggi, namun, rilis notulen pertemuan FOMC baru-baru ini telah mengubah pandangan tersebut.

Notulen tersebut mengungkapkan bahwa Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, mengambil pendekatan hati-hati terhadap pemotongan suku bunga, dengan tidak adanya kecenderungan untuk melakukan pemotongan dalam waktu dekat. Ini menandakan bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat dari yang diharapkan sebelumnya mungkin akan berlanjut, setidaknya dalam jangka pendek. Hal ini telah memicu reaksi di pasar logam mulia, di mana harga perak turun sebagai respons terhadap prospek yang kurang menguntungkan untuk pelonggaran moneter.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah telah mendorong beberapa investor untuk beralih ke perak sebagai aset safe-haven. Ketidakpastian geopolitik secara tradisional meningkatkan permintaan terhadap logam mulia sebagai investasi yang aman dalam menghadapi ketidakstabilan. Namun, faktor ini tampaknya tidak cukup kuat untuk menahan penurunan harga perak yang dipicu oleh ekspektasi kebijakan moneter.

Posting Komentar

0 Komentar