Receh.in | Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau Emas Antam Logam Mulia (LM) kembali menorehkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, seiring reli harga emas dunia yang menembus level psikologis baru di atas US$4.300 per troy ons.
Berdasarkan data logammulia.com, Jumat (17/10) pukul
08.30 WIB, harga emas Antam 1 gram dibanderol Rp2.485.000 per batang,
naik Rp78.000 dibandingkan perdagangan Kamis (16/10).
Kenaikan ini memperpanjang tren reli yang telah berlangsung selama enam hari
berturut-turut, dengan total lonjakan mencapai Rp191.000 sejak awal
pekan lalu.
Sementara itu, harga buyback (pembelian kembali) emas Antam juga ikut naik Rp78.000 menjadi Rp2.334.000 per gram, yang berarti investor akan mendapatkan nilai lebih tinggi jika menjual kembali emasnya hari ini.
Harga Emas Antam Terbaru (Jumat, 17 Oktober 2025)
Ukuran |
Harga (Rp) |
0,5 gram |
1.292.500 |
1 gram |
2.485.000 |
2 gram |
4.910.000 |
3 gram |
7.340.000 |
5 gram |
12.200.000 |
10 gram |
24.345.000 |
25 gram |
60.737.000 |
50 gram |
121.395.000 |
100 gram |
242.712.000 |
250 gram |
606.515.000 |
500 gram |
1.212.820.000 |
1.000 gram |
2.425.600.000 |
Korelasi Kuat dengan Reli Emas Dunia
Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan lonjakan harga
emas global, yang pada Kamis (16/10) melonjak 2,80% ke level US$4.325,35
per troy ons, mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa.
Untuk pertama kalinya, harga emas dunia berhasil menembus level psikologis
US$4.300 per troy ons, didorong lonjakan permintaan aset safe haven
di tengah ketegangan dagang AS–China dan kekhawatiran ekonomi akibat government
shutdown di Amerika Serikat.
Hingga Jumat pagi (17/10) pukul 06.25 WIB, harga emas spot global kembali naik 0,78% ke posisi US$4.358,99 per troy ons, menandakan tren penguatan masih berlanjut.
Katalis Kuat: Ketegangan Global & Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Reli harga emas global dipicu oleh meningkatnya ketegangan
perdagangan antara Washington dan Beijing, serta ekspektasi pemangkasan
suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin pada
Oktober dan Desember 2025.
Kebijakan suku bunga rendah memperlemah imbal hasil aset berisiko dan
meningkatkan minat investor pada logam mulia seperti emas.
Selain itu, faktor de-dolarisasi global dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia turut memperkuat tren bullish harga emas sejak pertengahan tahun.
“Momentum harga emas saat ini ditopang oleh kombinasi ketidakpastian geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga, dan derasnya arus dana ke produk investasi berbasis emas seperti ETF,” ujar analis pasar komoditas, Zain Vawda, dari OANDA MarketPulse.
Kesimpulan Receh.in
Lonjakan harga emas Antam ke Rp2,485 juta per gram menegaskan bahwa reli logam mulia belum menunjukkan tanda-tanda berhenti. Dengan harga emas dunia yang kini mendekati US$4.400 per troy ons, peluang emas Antam menembus Rp2,5 juta per gram tinggal menunggu waktu.
💬 “Investor ritel Indonesia kembali memburu emas fisik sebagai aset lindung nilai, bukan hanya karena tren global, tapi juga karena faktor psikologis: emas masih dianggap pelindung nilai paling aman.” — Receh.in Commodity Watch
0 Komentar