Ticker

4/recent/ticker-posts

HM Sampoerna (HMSP) Andalkan Produk Bebas Asap di Tengah Tekanan Pasar Rokok Konvensional

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
– Kinerja PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) hingga kuartal III/2025 masih menunjukkan daya tahan kuat di tengah tantangan industri hasil tembakau yang kian kompleks. Emiten rokok terbesar di Indonesia itu berhasil mempertahankan momentum melalui strategi diversifikasi produk inovatif ‘bebas asap’, di saat pasar rokok konvensional masih tertekan oleh pelemahan daya beli masyarakat dan fenomena downtrading, yakni peralihan konsumen ke produk rokok yang lebih murah.

Sepanjang Januari–September 2025, Sampoerna membukukan penjualan bersih Rp83,74 triliun, turun 5,34% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp88,47 triliun. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kinerja segmen sigaret kretek mesin (SKM) — yang selama ini menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan — dengan penjualan mencapai Rp45,43 triliun, turun 10,06% YoY. Segmen ini mewakili lebih dari separuh total penjualan HMSP, atau sekitar 54,25% dari total pendapatan.

Meski demikian, terdapat titik cerah dari beberapa segmen lain. Penjualan sigaret putih tangan (SPT) naik 11,25% YoY menjadi Rp720,93 miliar, sedangkan segmen lainnya tumbuh 314,49% YoY menjadi Rp350,47 miliar. Namun, sorotan terbesar datang dari produk bebas asap (smoke-free products) yang berhasil mencatatkan lonjakan penjualan 49,42% YoY menjadi Rp1,79 triliun, mempertegas arah transformasi HMSP menuju portofolio produk tembakau alternatif.

 

Produk Bebas Asap Jadi Mesin Pertumbuhan Baru HMSP

Di tengah dinamika pasar yang menekan, produk bebas asap menjadi motor utama pertumbuhan HMSP tahun ini. Portofolio tersebut mencakup produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco units/HTU) seperti IQOS dan BONDS by IQOS, rokok elektrik (VEEV), serta produk oral bebas asap (ZYN). Segmen ini menunjukkan peningkatan signifikan baik dari sisi volume maupun nilai penjualan.

Pada kuartal III/2025, penjualan produk bebas asap tercatat Rp658 miliar, naik 30% YoY, dengan volume pengiriman meningkat 33% YoY. Lonjakan ini menandai semakin luasnya adopsi konsumen terhadap produk nikotin alternatif berisiko lebih rendah, seiring perubahan preferensi di kalangan perokok dewasa urban.

Sejak memperkenalkan IQOS ke pasar Indonesia pada 2021, HMSP telah menginvestasikan sekitar US$330 juta untuk mengembangkan ekosistem produk bebas asap, termasuk peluncuran IQOS Iluma dengan cartridge TEREA, VEEV e-vapor, dan ZYN nicotine pouch. Meski kontribusinya terhadap pendapatan total masih sekitar 2–4%, segmen ini dinilai memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, terutama karena pangsa pasar produk bebas asap di wilayah perkotaan — seperti Jakarta — terus meningkat.

Selain memperluas jangkauan produk, HMSP juga memperkuat rantai distribusi dan edukasi konsumen melalui jaringan IQOS Store dan mitra ritel modern. Strategi ini mempercepat penetrasi produk di kalangan konsumen menengah-atas yang mencari alternatif tembakau tanpa asap.

 

Tantangan Daya Beli dan Harapan Pemulihan Laba

Meski segmen bebas asap menunjukkan momentum positif, tekanan terhadap penjualan rokok konvensional masih membayangi kinerja keuangan HMSP secara keseluruhan. Fenomena downtrading yang semakin meluas serta meningkatnya peredaran rokok ilegal turut menekan volume penjualan dan margin keuntungan perusahaan.

Laba bersih HMSP sepanjang Januari–September 2025 tercatat Rp4,51 triliun, turun 13,65% YoY dari Rp5,22 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Volume penjualan total juga terkoreksi sekitar 2% YoY, dipengaruhi terutama oleh penurunan di segmen SKM. Meski begitu, dibandingkan kuartal sebelumnya, kinerja HMSP menunjukkan tanda pemulihan. Penjualan kuartal III/2025 mencapai Rp28,6 triliun, naik 8,3% kuartalan (quarter-on-quarter/QtQ) dengan volume pengiriman mencapai 19,8 miliar batang, meningkat 7% QtQ.

Ke depan, para analis memperkirakan strategi diversifikasi produk dan efisiensi operasional akan menjadi katalis pemulihan kinerja HMSP. Portofolio produk bebas asap yang semakin matang, ditambah stabilisasi daya beli masyarakat, diproyeksikan menjadi faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan laba pada 2026.

Dengan fokus ganda pada inovasi produk nikotin alternatif dan optimalisasi lini rokok konvensional, HMSP tengah menyiapkan landasan untuk kembali mencetak pertumbuhan berkelanjutan. Transformasi ini menandai pergeseran strategi perusahaan menuju era baru industri tembakau — di mana inovasi, regulasi, dan perubahan perilaku konsumen akan menjadi penentu utama peta persaingan di tahun-tahun mendatang.

Posting Komentar

0 Komentar