Ticker

4/recent/ticker-posts

Analisis Fundamental dan Rekomendasi Saham AVIA 2024

Daftar Isi [Tampilkan]


JAKARTA – Emiten cat PT Avia Avian Tbk (AVIA) memberikan panduan yang secara hati-hati optimis untuk tahun fiskal 2024. Manajemen AVIA memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 6-10% year-on-year (yoy) didukung oleh pertumbuhan volume penjualan sebesar 4-8% yoy. 

Proyeksi ini didasarkan pada performa penjualan yang beragam pada dua bulan pertama tahun 2024 dan peluncuran produk baru. Dalam laporan ini, akan membahas secara detail prospek AVIA pada 2024.

Seperti diketahui, manajemen AVIA menargetkan pertumbuhan pendapatan FY24 sebesar 6-10% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan FY23 yang sebesar 4-6%. 

Pertumbuhan volume penjualan sebesar 4-8% yoy juga diharapkan (FY23: minus -1% hingga 1%). Hal ini ditopang dengan peluncuran 14 produk baru di berbagai kategori pada kuartal kedua dan ketiga 2023.

Sementara itu, pada kuartal keempat tahun 2023, AVIA melaporkan pertumbuhan volume yang kuat sebesar 13.3% yoy dan 15.6% quarter-on-quarter (qoq), sebagian sebagai hasil dari penerimaan yang lebih besar terhadap produk baru yang diluncurkan pada kuartal sebelumnya. 

Tren positif volume dan penjualan berlanjut pada Januari 2024. Namun, volume penjualan Februari 2024 tampak lemah, sehingga perusahaan mempertahankan pandangan hati-hati untuk FY24.


CAGR Laba Bersih FY23-26F sebesar 5,8%


Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto dan Sabela Nur Amalina memperkirakan pertumbuhan volume akan dipertahankan pada level moderat, dengan perkiraan pertumbuhan volume sebesar 3,6%-4,6% yoy dan penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) sebesar 2% di FY24-25F. 

Untuk FY24, AVIA memperkirakan margin bruto berkisar antara 43-45% (vs. FY22-23 sebesar 41-45%). 

“Kami memperkirakan margin bruto FY24-25F sebesar 44.4% dan 44.5% (lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 43.5%) karena biaya input yang stabil (misalnya minyak mentah) meskipun kami mengharapkan promosi Below-the-line (BTL) yang tinggi untuk mendukung penjualan tetap berlanjut,” tulis mereka dalam riset terbaru, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Di sisi operasional, analis mempertahankan opex/revenue sekitar 21% di FY24-25F (vs. FY22-23 sebesar 19-21%) mengingat rencana perusahaan untuk terus mendorong promosi di tengah daya beli yang lemah dan peluncuran produk baru. 

“Ini mengarah pada proyeksi laba bersih kami untuk FY24-25F sebesar Rp1,68 triliun (+2% yoy) dan Rp1,79 triliun (+6,7% yoy) dengan CAGR 2023-26F sebesar 5,8%. Kami menaikkan estimasi laba bersih FY24-25F kami sebesar 5,6% dan 5,8%, masing-masing, didukung oleh margin bruto yang lebih tinggi,” imbuhnya.


Rekomendasi Beli dengan Target Harga yang Lebih Tinggi


Dengan harga saham saat ini, AVIA diperdagangkan dengan PE FY24F sebesar 20,9x, di bawah rata-rata -1SD PE 2 tahun sebesar 22,2x dan premi 15,8% terhadap rekanan global. 

“Mengingat perkiraan baru kami, kami mempertahankan rating BELI kami dengan target harga yang lebih tinggi sebesar Rp660 dengan PE FY24F yang diimplikasikan sebesar 24,4x,” tulis Analis BRI Danareksa Sekuritas.

Risiko utama terhadap pandangan tersebut adalah volume yang lemah di 2Q23 setelah Ramadan yang dapat menimbulkan downside terhadap estimasi pertumbuhan volume kami sebesar 3,6% yoy untuk FY24. 

Ini dapat diseimbangkan oleh risiko upside dari margin bruto yang lebih tinggi jika harga minyak ternyata stabil, dan campuran produk yang luas untuk menargetkan pasar downtrading.


Posting Komentar

0 Komentar