Ticker

4/recent/ticker-posts

Fitch Naikkan Rating BRIS ke Level bbb-, Pertahankan IDR di Posisi BBB-

Daftar Isi [Tampilkan]


Receh.in
| Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings resmi menaikkan Viability Rating (VR) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) ke level bbb- dari sebelumnya bb+, sembari mempertahankan Issuer Default Rating (IDR) jangka panjang di BBB- dengan outlook stabil.
Peningkatan ini mencerminkan fundamental kuat BRIS dan dukungan tinggi dari pemerintah, seiring peran strategisnya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.

 

Dukungan Pemerintah Jadi Faktor Utama

Dalam laporan resmi yang dirilis Kamis (16/10), Fitch menyebut dukungan pemerintah terhadap BRIS tetap sangat kuat, mengingat statusnya sebagai entitas hasil merger tiga bank syariah BUMN dan bagian dari ekosistem keuangan negara.

“Profil kredit BRIS didukung oleh kepemilikan dan dukungan pemerintah yang signifikan. Bank ini memegang posisi strategis dalam pengembangan ekonomi syariah nasional,” tulis Fitch Ratings dalam laporannya.

Fitch juga menegaskan peringkat nasional jangka panjang BRIS di level AA+, yang menandakan risiko gagal bayar sangat rendah dibandingkan penerbit lain di Indonesia.
Adapun Government Support Rating (GSR) dan VR kini berada pada level yang sama, menunjukkan ketahanan internal BRIS di tengah dinamika makroekonomi.

 

Fundamental dan Kinerja Keuangan Solid

Fitch menaikkan profil bisnis BRIS ke level bbb- dari bb+, dengan alasan dominasi pasar yang kuat di industri perbankan syariah yang terus berkembang pesat.

Fitch menilai BRIS berhasil menjaga praktik pembiayaan yang disiplin, portofolio yang semakin terdiversifikasi, dan kemampuan menyalurkan pembiayaan ke nasabah berkualitas tinggi, termasuk segmen payroll, UMKM, dan korporasi beragunan kuat.

Rasio pembiayaan bermasalah (NPL gross) BRIS tetap rendah di 1,9% per semester I-2025, sementara pembiayaan berisiko menurun menjadi 6,8%, mencerminkan kualitas aset yang semakin membaik.

“Perbaikan kualitas aset menjadi salah satu dasar peningkatan skor risiko kredit BRIS,” ujar Fitch.

Selain itu, skor profitabilitas BRIS juga dinaikkan menjadi bbb-, didorong oleh rasio laba operasi terhadap aset tertimbang menurut risiko (ROA berbasis risiko) sebesar 4,6%, jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional.

 

Prospek Positif 12–18 Bulan ke Depan

Fitch memperkirakan profitabilitas BRIS akan tetap kuat dalam 12–18 bulan ke depan, seiring pertumbuhan segmen konsumer dan dukungan kebijakan moneter longgar dari Bank Indonesia.

“Pendapatan BRIS akan tetap stabil karena posisi pasar yang kuat dan ekspansi pada segmen konsumer berbasis gaji, serta likuiditas yang terjaga,” kata Fitch dalam laporannya.

Fitch juga menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan bertahan di kisaran 4,8% pada 2025 dan 4,7% pada 2026, setelah ekspansi 5% di semester pertama 2025. Hal ini memberikan ruang bagi pertumbuhan pembiayaan dan margin bunga bersih (NIM) yang lebih stabil bagi perbankan nasional, termasuk BRIS.

Namun, lembaga ini mengingatkan adanya risiko kebijakan fiskal dan kredit jika pemerintah terlalu agresif mendorong bank BUMN meningkatkan penyaluran pembiayaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Langkah tersebut, bila tidak terkelola dengan hati-hati, berpotensi menekan profitabilitas dan rasio permodalan sistem perbankan,” tulis Fitch.

 

Konteks Makro: Momentum Ekonomi Syariah

Kenaikan rating BRIS datang di tengah meningkatnya momentum ekonomi syariah nasional dan dorongan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.

Sejak merger pada 2021, BRIS berhasil menumbuhkan total aset menjadi lebih dari Rp360 triliun dengan pangsa pasar syariah di atas 45%, serta membukukan laba bersih Rp4,5 triliun per semester I-2025.

Dengan rating baru ini, BRIS dipandang memiliki kapasitas lebih kuat untuk mengakses pendanaan global dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek sektor perbankan syariah di Indonesia.

 

Kesimpulan Receh.in

Kenaikan peringkat BRIS menjadi bbb- menandai pengakuan internasional terhadap kekuatan fundamental dan tata kelola bank syariah nasional.
Namun, ruang pertumbuhan tetap harus dijaga melalui manajemen risiko dan ekspansi yang selektif, terutama di tengah dinamika suku bunga global dan arah kebijakan pemerintah.

💬 “BRIS kini bukan hanya tulang punggung ekonomi syariah nasional, tapi juga barometer kepercayaan investor global terhadap sektor keuangan syariah Indonesia.”Receh.in Financial Outlook

Posting Komentar

0 Komentar