Ticker

4/recent/ticker-posts

BBCA Bagikan Dividen Interim Rp55 per Saham, Dwimuria Kantongi Rp3,72 Triliun

Daftar Isi [Tampilkan]

Receh.in – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali menunjukkan konsistensi sebagai bank dengan rekam jejak pembagian dividen yang stabil. Untuk Tahun Buku 2025, perseroan menetapkan dividen interim sebesar Rp55 per saham, naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kebijakan ini sekaligus mengalirkan dana jumbo kepada pemegang saham pengendali, PT Dwimuria Investama Andalan, yang diperkirakan menerima sekitar Rp3,72 triliun.

Peningkatan dividen ini datang di tengah dinamika pasar yang fluktuatif, tetapi BCA tetap menjaga ritme pembagian keuntungan sambil mempertahankan posisi sebagai bank dengan kinerja fundamental paling solid di industri perbankan Indonesia.

 

Pembagian Dividen Mengalir ke Publik dan Pemegang Saham Pengendali

Dari total dividen interim yang dibagikan, investor publik akan menikmati alokasi sekitar Rp2,88 triliun, sementara sisanya mengalir kepada pemegang saham besar lainnya sesuai porsi kepemilikan. Dengan saham treasuri yang mencapai 30,2 juta saham, BCA juga menyisihkan dana sekitar Rp1,66 miliar untuk porsi tersebut.

Jadwal pembagian dividen berlangsung pada awal Desember 2025. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 2 Desember, disusul ex dividen sehari setelahnya. Adapun cum dividen untuk pasar tunai pada 4 Desember dengan ex dividen pada 5 Desember. Investor yang masuk dalam daftar pemegang saham pada 4 Desember akan menjadi penerima dana dividen pada periode pembayaran.

 

Yield Terkendali di Tengah Pergerakan Saham BBCA

Dengan harga saham BBCA yang ditutup di level Rp8.475, dividend yield dari dividen interim ini tercatat sekitar 0,65 persen. Angka tersebut relatif moderat dan mencerminkan karakter BBCA sebagai saham blue chip yang lebih dikenal sebagai penyimpan nilai jangka panjang ketimbang penyedia yield tinggi.

Kinerja harga BBCA sempat menguat hampir 0,9 persen dibandingkan penutupan sebelumnya, meski masih mencatat pelemahan 1,17 persen dalam sepekan terakhir. Pola ini lazim terjadi menjelang periode pembagian dividen, ketika sebagian investor mulai melakukan rebalancing atau profit-taking.

 

Analisis: Kebijakan Dividen yang Konsisten Menegaskan Kekuatan Fundamental BBCA

Kenaikan dividen interim sebesar 10 persen memberikan sinyal optimistis terhadap profitabilitas BBCA sepanjang 2025. Dalam kondisi likuiditas ketat dan suku bunga tinggi yang menekan margin industri perbankan, keberanian BCA menaikkan dividen menunjukkan manajemen melihat kestabilan pendapatan yang relatif terjaga.

Dividend yield yang kecil juga menegaskan karakter BBCA sebagai saham pertumbuhan stabil dengan risiko rendah, bukan sebagai stock yang mengandalkan return dari dividen. Bagi investor jangka panjang, kebijakan dividen yang terus meningkat memberi indikasi bahwa ruang pertumbuhan BCA tetap kuat, sementara bagi investor jangka pendek, momentum dividen bisa menjadi sinyal akumulasi di tengah tekanan koreksi harga.

Posting Komentar

0 Komentar